Kecamatan Imogiri Bantul

Profil Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta

Dlingo adalah sebuah kapanewon (kecamatan) yang terletak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Wilayah dan Administrasi

Kapanewon Dlingo terdiri dari enam kalurahan (desa), yaitu:

• Mangunan
• Muntuk
• Terong
• Temuwuh
• Jatimulyo
• Dlingo

Kecamatan ini berada di wilayah paling timur Kabupaten Bantul dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunungkidul di sisi timur dan selatan. Batas-batas wilayah Dlingo adalah sebagai berikut:

Topografi wilayah Dlingo umumnya berbukit-bukit dengan ketinggian ibu kota kecamatan sekitar 320 meter di atas permukaan laut.

Geografi dan Lingkungan

• Wilayah Dlingo memiliki perbukitan karst dan dataran tinggi.
• Sungai Oya mengalir melewati wilayah ini, menjadi batas alami antara Desa Dlingo dengan Kabupaten Gunungkidul.
• Kondisi tanah didominasi oleh tanah tipis, berbatu, dan kurang subur.
• Sumber air utama adalah sungai dan air tanah, dengan debit air yang menurun pada musim kemarau.

Sejarah dan Budaya

• Dlingo dahulu merupakan bagian dari enclave Imogiri milik Kasunanan Surakarta setelah Perjanjian Giyanti.
• Wilayah ini memiliki warisan budaya yang kuat dengan tradisi adat, rumah adat, dan seni budaya yang masih dipertahankan.
• Desa Dlingo mendapat pengakuan sebagai Desa Budaya sesuai SK Gubernur DIY No: 325/KPTS/1995.

Potensi Ekonomi dan Wisata

• Potensi ekonomi utama adalah industri kayu dan anyaman.
• Dlingo juga memiliki potensi wisata alam berupa pegunungan, air terjun, hutan pinus, persawahan, dan kebun buah yang menarik untuk dikunjungi.

Demografi Desa Dlingo

• Desa Dlingo memiliki luas sekitar 804,25 hektar.
• Jumlah penduduk sekitar 5.590 jiwa (data 2012).
• Desa ini terdiri dari beberapa pedukuhan dengan topografi bervariasi antara dataran rendah dan perbukitan.

Dlingo merupakan kecamatan yang kaya akan budaya dan alam, dengan potensi wisata alam yang menonjol serta kehidupan masyarakat yang masih memegang teguh tradisi leluhur.