Temuwuh, salah satu kalurahan di Kecamatan Dlingo, Bantul, memiliki posisi di daerah perbukitan dengan ketinggian sekitar $200-250$ meter di atas permukaan laut. Kalurahan ini dikenal memiliki potensi yang menonjol di bidang kerajinan dan industri rumahan. Nama “Temuwuh” terkait erat dengan cerita rakyat tentang turunnya wahyu “Gagak Emprit” di masa Kerajaan Pajang, yang diyakini menjadi cikal bakal berdirinya Mataram.
Sentra Kerajinan Mebel: Kayu dan Keterampilan Turun-Temurun
Meskipun berada di kawasan perbukitan agraris, Temuwuh dikenal sebagai sentra industri kecil yang unik.
- Potensi Unggulan: Komoditas yang paling mendominasi di Temuwuh adalah industri mebel kayu dan kerajinan. Warga memiliki keterampilan turun-temurun dalam membuat daun pintu, meja lipat minimalis, kursi, dan lemari.
- Inovasi Produk: Produk mebel dari Temuwuh dikenal multifungsi, seperti meja lipat yang cocok untuk meja belajar atau lesehan warung.
Tantangan Air: Realitas Pertanian Lahan Kering
Salah satu isu paling krusial di Temuwuh adalah tantangan hidrologi.
- Kandungan Air Rendah: Topografi Temuwuh yang landai menyebabkan sedikitnya sungai dan sumber air. Faktanya, kandungan air tanah di sini sangat sedikit.
- Dampak Kemarau: Saat musim kemarau panjang, sumur-sumur dalam dan sumber air kering, memaksa masyarakat untuk membeli air tangki. Hal ini menyebabkan pola pertanian di Temuwuh adalah pertanian lahan kering dengan hanya satu kali panen per tahun.
Waroeng Tedoeh: Kuliner Tradisional di Tengah Alam
Meskipun menghadapi tantangan air, Temuwuh dan Dlingo secara umum menawarkan spot kuliner yang menarik. Waroeng Tedoeh di Bantul, yang mengusung konsep menyatu dengan alam, menyajikan masakan tradisional yang beragam.
- Menu Autentik: Menu andalan Waroeng Tedoeh meliputi Iga Bakar Madu dan Es Gula Asem Kencur tradisional, yang cocok dinikmati di tengah pepohonan rindang.
Pusat Kegiatan dan Event Komunitas
Temuwuh memiliki kegiatan komunitas yang aktif. Terdapat Taman Kuliner Temuwuh yang sering digunakan untuk acara-acara lintas sektor, seperti senam dan pengundian hadiah.
Saya menyarankan sobat jalan-jalan untuk mengunjungi sentra kerajinan mebel kayu di Temuwuh sebagai wisata edukasi kewirausahaan. Apresiasi pula perjuangan masyarakat Temuwuh dalam mengelola pertanian lahan kering di tengah tantangan air. Kunjungan ke sini memberikan wawasan mendalam tentang potensi dan tantangan desa perbukitan.