Segoroyoso, sebuah kalurahan di Kecamatan Pleret, Bantul, memiliki salah satu sejarah paling menakjubkan di Yogyakarta. Nama “Segoroyoso” (Segoro: laut, Yoso: buatan/dibuat) berarti “laut buatan”. Wilayah ini dulunya merupakan sebuah telaga besar atau laut tiruan yang dibuat oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada masa Kerajaan Mataram Islam. Kini, Segoroyoso dikenal sebagai sentra industri rumahan dan desa yang aktif dalam menggali potensi wisatanya.
Segoroyoso: Jejak Laut Buatan dan Markas Perjuangan
Sejarah Segoroyoso sangat berlapis dan penting bagi Keraton Mataram.
- Laut Buatan Sultan Agung: Pada masa Sultan Agung, kawasan ini dibendung dari Sungai Opak di sebelah barat Dusun Segoroyoso untuk dijadikan Segarayasa (istana di atas air). Laut buatan ini digunakan sebagai tempat latihan tempur pasukan Mataram Islam.
- Markas Wehrkreise III: Pada masa Perang Kemerdekaan, Segoroyoso menjadi Markas Komando Wehrkreise III dan basis perjuangan rakyat, di mana rumah-rumah warga dijadikan kantor dan rumah sakit darurat.
Taman Kuliner Kebon Jati dan Kuliner Unik
Segoroyoso berhasil mengembangkan spot kuliner yang memanfaatkan potensi alamnya.
- Kebon Jati: Taman Kuliner Kebon Jati (KBJ) di Trukan menyajikan berbagai kuliner dengan harga terjangkau. Tempat ini berlokasi di bawah pohon jati yang rindang dan dekat Sungai Opak, menawarkan suasana sejuk untuk bersantai. Menu andalannya termasuk Ronde Ceplus dan Bir Jawa.
- Sate Kuda Segoro Roso: Segoroyoso dikenal memiliki kuliner yang dianggap ekstrim yaitu Sate Kuda. Warung ini menjadi salah satu spot yang dicari penggemar kuliner non-mainstream.
Sentra Rambak Kulit dan Peternakan Sapi
Sektor ekonomi Segoroyoso didominasi oleh peternakan dan industri kerajinan.
- Rambak Kulit: Segoroyoso adalah sentra industri Rambak Kulit (kerupuk kulit), dengan puluhan pengrajin yang tersebar di beberapa dusun.
- Penyuplai Daging: Desa ini juga merupakan penyuplai daging sapi terbesar di DIY. Faktanya, etos kerja penduduknya sangat tinggi, dengan aktivitas penyembelihan hewan yang berlangsung hampir 24 jam.
Wisata Perbukitan dan Budaya
Segoroyoso memiliki potensi perbukitan (Bukit Ngleseh) yang menjadi spot nongkrong dan view point bagi pesepeda. Kesenian lokal yang dilestarikan meliputi Karawitan, Reog, dan Jathilan.
Saya menyarankan sobat jalan-jalan untuk mengunjungi Taman Kuliner Kebon Jati di sore hari. Jangan lupa cicipi Sate Kuda yang khas (jika berani!) atau beli oleh-oleh Rambak Kulit. Segoroyoso menawarkan sejarah Mataram yang megah dan semangat kerja keras warganya.
