Srimulyo, sebuah kalurahan di Pakanewon Piyungan, Bantul, memiliki posisi yang sangat strategis dan unik: terletak di perbatasan antara Kabupaten Bantul dan Gunungkidul, serta dilalui oleh jalan raya utama Jogja-Wonosari. Kalurahan ini dikenal sebagai “Gudangnya Wisata” di Piyungan. Srimulyo menonjol berkat lanskap perbukitan yang menyajikan pemandangan spektakuler dan inisiatif wisata berbasis komunitas.
Bukit Bintang: Panorama City Light yang Ikonik
Meskipun secara administratif Bukit Bintang berada di perbatasan (Patuk, Gunungkidul), kawasan ini sangat lekat dengan Srimulyo dan mudah diakses melalui jalur Piyungan.
- Daya Tarik Malam: Bukit Bintang menyuguhkan pemandangan gemerlap lampu Kota Yogyakarta dari atas bukit saat malam hari, membuatnya dijuluki “Bukit Bintang”.
- Warung Lesehan: Di area ini terdapat warung-warung lesehan yang menjual sajian khas daerah dingin seperti jagung bakar, kopi, dan wedang untuk menghangatkan diri.
Pasar Kebon Empring: Wisata Kuliner di Tepi Kali Gawe
Srimulyo memiliki destinasi wisata berbasis komunitas yang unik di Dusun Bintaran Wetan.
- Kuliner Jadul Murah: Pasar Kebon Empring terletak di pinggir Kali Gawe dan dikelilingi rimbunnya daun bambu. Pasar ini menjual aneka makanan dan minuman tradisional dengan harga sangat murah, mulai dari Rp500 hingga belasan ribu saja.
- Fasilitas Rekreasi: Tempat ini menyediakan arena bermain tradisional (egrang, bakiak) di bantaran kali dan kursi di dalam sungai, menjadikannya tempat yang seru untuk keluarga.
Wisata Alam dan Geo-Tourism Lokal
Srimulyo memiliki hingga 19 destinasi wisata yang sedang dikembangkan, mengusung konsep Eko-Kultural Tourism.
- Bukit dan Sendang: Terdapat Bukit Tompak dan Bukit Tinatar dengan pemandangan memukau, serta Sendang Hargolawu yang dikenal dengan sumber air jernih.
- Kerja Sama: Saya merasa, pengembangan wisata di Srimulyo selaras dengan konsep green tourism dan didukung oleh kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah.
Jejak Sejarah Badai Cempaka
Pasar Kebon Empring sendiri memiliki sejarah lahir yang unik, terkait dengan Badai Cempaka. Bencana ini sempat menerjang Srimulyo, dan upaya membangun kembali kehidupan warga menjadi cikal bakal lahirnya pasar wisata ini.
Saya menyarankan sobat jalan-jalan untuk mengunjungi Pasar Kebon Empring pada akhir pekan untuk menikmati kuliner murah di tepi sungai. Akhiri hari dengan melihat pemandangan Bukit Bintang dari Srimulyo saat malam tiba. Srimulyo menawarkan perpaduan antara view perbukitan yang indah dan kuliner rakyat yang otentik.